Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros menggelar peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah pada Sabtu (17/2). Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baabut Taubat Lapas Maros ini dihadiri oleh warga binaan, petugas pemasyarakatan, dan seluruh pejabat struktural. Acara ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai keimanan dan spiritualitas bagi warga binaan sebagai bagian dari proses pembinaan.
Kepala Lapas Kelas IIB Maros, Ali Imran, dalam sambutannya menegaskan pentingnya momentum Isra Miraj sebagai pengingat akan pentingnya ibadah, khususnya salat lima waktu, dalam kehidupan sehari-hari.
“Peringatan Isra Miraj ini bukan hanya seremonial, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kami berharap warga binaan dapat mengambil hikmah dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Imran.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan lantunan shalawat yang menciptakan suasana religius dan khidmat. Kegiatan ini dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan oleh Ustadz Numan, S.Pd. yang mengupas makna Isra Miraj dan relevansinya dalam kehidupan umat Muslim.
Dalam ceramahnya, Ustadz menekankan pentingnya menjaga ibadah sebagai bagian dari pembentukan karakter yang lebih baik.
“Isra Miraj adalah peristiwa besar yang menegaskan pentingnya salat sebagai tiang agama. Kita harus menjadikan salat sebagai kebutuhan, bukan sekadar kewajiban. Dengan memperbaiki hubungan kita dengan Allah, maka insyaAllah kehidupan kita pun akan lebih baik,” tuturnya.
Para warga binaan tampak antusias mengikuti jalannya acara dan menyimak tausiah dengan penuh perhatian. Salah satu warga binaan mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan mendapatkan pembinaan rohani yang dapat membantunya menjadi pribadi yang lebih baik.

Dengan adanya kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Maros terus berkomitmen memberikan pembinaan spiritual kepada warga binaan sebagai bagian dari proses reintegrasi sosial.
Diharapkan, mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan setelah kembali ke masyarakat.(*/Eka)