Menyediakan bahan bacaan bagi warga binaan merupakan hak yang harus dipenuhi oleh lembaga pemasyarakatan (lapas), dalam rangka mendukung program itu, Lapas Takalar bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Takalar rutin hadirkan perpustakaan keliling (perpusling) di dalam lapas.
Kepala Lapas Takalar, Ashari mengatakan, jika keberadaan perpustakaan keliling selain menjadi sarana edukasi, juga menjadi sarana hiburan bagi warga binaan.
“Adanya perpustakaan keliling ini membuat warga binaan bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk hal-hal positif, juga menjadi sarana untuk sarana hiburan saat mereka jenuh saat menjalani masa pembinaan,” ujar Ashari.
Ashari menambahkan jika buku-buku yang tersedia di perpustakaan Lapas Takalar terbatas, begitupun dengan genre buku yang ada, sehingga membatasi warga binaan untuk memilih bahan bacaan yang menarik bagi mereka.
“Kami sudah buat kesepakatan dengan Dinas Perpustakaan Takalar, untuk meminjamkan sejumlah buku yang nantinya akan terus mereka diperbaharui,” ujarnya.
Salah satu Warga Binaan, Rasul (25), membagi kesan positif saat membaca di mobil perpustakaan keliling.
“Saya senang karena perpustakaan keliling menyediakan banyak buku-buku menarik. Mungkin ke depannya fasilitas membaca di Lapas perlu ditingkatkan” ungkapnya.(*/Eka)