Perayaan Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari (Tuanta Salamaka) yang diselenggarakan di Lingkungan Makam Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makassari Al-Bantani di Jalan Syech Yusuf, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel berlangsung khidmat, Kamis (25/5/2023) sekitar Pukul 15.30 Wita.
Kegiatan Haul Akbar yang diinisiasi oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kajati Sulsel) Leonard Eben Ezer Simanjuntak itu beriringan dengan rangkaian peringatan Ulang Tahun Persatuan Jaksa Indonesia (Persaja) ke-72 tahun sekaligus menyambut Hari Bhakti Adyaksa yang ke-63 tahun.
Dalam sambutannya, Kajati Sulsel Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan bahwa Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka dIlaksanakan sebagai wujud penghormatan, kekaguman dan kebanggaan serta mengingatkan kita untuk mengenang sekaligus meneladani kehidupannya yang sarat dengan keteladanan dalam menyebarkan Islam, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan serta perjuangannya saat melawan penjajahan VOC Belanda.
Selain menyebarkan agama Islam, Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka juga berada dalam barisan Sultan Abu Al-Fath Abdul Fattah ketika itu melawan penjajahan VOC Belanda.
Setelah Sultan Abu Al-Fath Abdul Fattah tertangkap oleh Belanda, Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka kemudian mengambil kendali memimpin pasukan dari Banten, Makassar, dan Daratan Sunda untuk melawan kekuatan VOC Belanda dengan taktik perang gerilya yang sangat merepotkan Belanda hingga pada akhirnya VOC Belanda yang dipimpin oleh Van Happel dapat menangkapnya tepatnya pada 14 Desember 1663.
Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka kemudian ditahan di Cirebon lalu dipindahkan ke Srilanka dan selanjutnya dibuang ke tempat pengasingan yang lebih jauh yakni di Afrika Selatan hingga kemudian wafat pada 1699.
“Atas jasa-jasa dan perjuangannya tersebut, Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka tidak saja mendapat anugerah sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Namun juga Pahlawan bagi Afrika Selatan yang mengharumkan nama Makassar yang kita banggakan ini,” ungkap Leonard.
Sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan sekaligus pemrakarsa kegiatan ini, Leonard mengajak seluruh anggota Persaja yang baru saja memperingati HUT ke-72 tahun serta menyambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-63 tahun agar meneladani nilai-nilai kehidupan universal yang diwariskan oleh Yang Mulia Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka dalam melaksanakan tugas sebagai penegak hukum berupa akhlak yang mulia, pribadi yang santun, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, serta menjauhkan diri dari perilaku hidup yang mempertontonkan kemewahan duniawi yang juga sejalan dengan peringatan Jaksa Agung RI untuk senantiasa menerapkan pola hidup sederhana dan menghindari gaya hidup hedonis sebagaimana Instruksi Jaksa Agung Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penerapan Pola Hidup Sederhana.
“Mari kita jadikan Haul Akbar ini sebagai momentum untuk meningkatkan kinerja, menjaga integritas kepribadian dan tidak melakukan perbuatan tercela dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dapat merusak citra dan tingkat kepercayaan publik terhadap Lembaga Kejaksaan RI,” tutur Leonard.
Di akhir sambutannya, ia tak luput mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Keluarga Besar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka, panitia pelaksana dan semua pihak yang telah turut berpartisipasi sehingga acara Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Saya selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan beserta jajaran menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penyelenggaraan kegiatan ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan,” tutur Leonard.
Diketahui, pada kegiatan Haul Akbar Syekh Yusuf Al Makassari Tuanta Salamaka ini tampak dihadiri Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Zet Tadung Allo, para Asisten Kejati Sulsel, para Kepala Kejaksaan Negeri se-Sulawesi Selatan, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo beserta para Forkopimda Kabupaten Gowa, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, Ketua MUI Kabupaten Gowa, KH Abu Bakar Paka, Ketua NU Kabupaten Gowa Jabbar Hijaz Dg Sanre, Ketua Muhammadiyah Kabupaten Gowa Ardan Ilyas, Habib Alwi bin Ilyas Assegaf selaku pembawa Tausyiah, tokoh-tokoh mayarakat serta masyarakat Sulawesi Selatan pada umumnya. (*)