Kedai-Berita.com, Makassar– Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kab. Luwu Utara turut dimeriahkan oleh lembaga aktifis kemahasiswaan di Makassar. Salah satunya dari Koalisi Pemuda dan Mahasiswa Pemerhati Keadilan (KPM-PK).
Uniknya dalam memeriahkan perayaan HUT Lutra tersebut, KPM-KP justru menggelar dengan cara unik yakni melakukan unjuk rasa mengenang sejarah kelam yang telah ditoreh Bupati Lutra yang akrab dikenal sebagai Bupati Cantik di Sulsel, Indah Putri Indriani di pertigaan jalan AP. Pettarani Makassar- Jalan Hertasning Makassar, Kamis (27/4/2017).
Koordinator aksi, Adhi Puto Palaza mengatakan aksi kali ini dalam rangka ikut memeriahkan hari jadi Kabupaten Lutra yang ke 18 tahun yang tepatnya jatuh pada Kamis 27 April 2017.
Ia berharap di HUT yang ke 18 tahun ini, bupati cantik dapat menjadikan proyeksi serta renungan atas amanah atau sumpah janji yang diembangnya selaku bupati atas kepercayaan sebagai pemimpin rakyat yang dapat membawa kabupaten Lutra menjadi lebih baik.
Hal itu diungkapkan Adhi mengingat coretan hitam yang telah dibuat bupati cantik yang kala itu menjabat sebagai Wakil Bupati Lutra. Salah satunya terjadinya kasus Korupsi Mega proyek Dana insentif daerah (DID) yang sejak awal dikabarkan melibatkan sejumlah pejabat pemerintahan di Kabupaten Lutra tak terkecuali menyinggung dirinya.
“Salah satu nama yang disebut-sebut adalah dia (Indah) meski penegak hukum mencoba menutupi keterlibatannya sebagai orang yang patut bertanggungjawab dalam kasus DID ,”terang Adhi.
Dalam orasinya Adhi mengungkapkan perjalanan kasus anggaran Dana Insentif Daerah (DID) tahun 2011 yang diberikan Kementerian Keuangan RI senilai Rp 24 miliar kepada Kab. Lutra sebagai imbas dari status pengelolaan keuangan yang dinilai baik oleh BPK dengan topengnya yang bernama Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Dana bantuan itu diperuntukkan khusus untuk infrastruktur pendidikan. Namun seiring berjalan dana tersebut dihabiskan hanya untuk membiayai kegiatan pengadaan yang dimana kemudian perjalanannya pun menjadi temuan karena dari seluruh item yang diadakan ditemukan adanya kesalahan spesifikasi sehingga terjadi selisih harga dan menyebabkan kerugian negara.
Hal itu kata Adhi berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulsel dimana kerugian ditaksir senilai Rp 3,6 Miliar.
“Kami mendesak KPK Segera melanjutkan proses penanganan kasus tindak pidana korupsi DID Tahun anggaran 2011 Sebelum DID tahun 2017 sebesar 7 Millyar kembali beroperasi, Jika terbukti KPK Segera menyeret dan mengadili bupati luwu utara Indah Putri Indriani karena kami tak percaya Kepolisian dan Kejaksaan yang jelas dengan terang terangan menutupi keterlibatannya ,”tegas Adhi.
Tak hanya masalah tersebut, Muhammad Akbar yang juga turut berorasi mengungkap masalah yang dihadapi warga akibat pembangunan PLTA Seko.
“Kami menuntut agar pemerintah segera menghentikan pembangunan PLTA Seko dan menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat Seko utamanya perempuan ,”ungkap Akbar.
Ia mendesak Kapolda Sulsel segera mencopot kapolres Lutra serta menarik anggota Brimob dan Sabhara yang masih ada di tanah adat Seko.
“Kau yang belum pernah merasa tapi selalu menunjukkan memiliki rasa yang lebih. merasa akan terjahati tapi sayang, rasa itu hanya terakui untuk dirimu sendiri. Kau tak pernah mau tahu rasa yang telah membadai yang memporak-porandakan hati dan kehidupan mereka yang memberimu kuasa ,”ungkap Akbar.
“Tapi kau masih bisa bermuka tebal untuk minta diberi iba, yang seharusnya itu tak kau lakukan karena kau terpercaya bukan oleh iba. Sangat disayangkan pencintraan iba yang kau inginkan sangat melukai hati mereka yang tidak meminta kembali kuasa yang telah diberikan dengan tulus dan ikhlas untuk kau gunakan. Sungguh kau sejahat-jahatnya manusia bermuka petaka yang tak bermanusiawi “Dirgahayu kabupaten Luwu utara yang ke 18 ,”tutup Akbar.